VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil enam Gubernur
terkait masalah kemacetan di kota besar yang ada di wilayahnya. Keenam
kota itu adalah Jakarta, Denpasar, Bandung, Medan, Makassar, dan
Surabaya.
Menurut SBY, kemacetan merupakan persoalan serius. "Kalau kita
mendengarkan twitter, radio, facebook, sms, talkshow percakapan di
warung kopi, di kota-kota besar termasuk di Jakarta, hampir selalu
mereka membicarakan tentang kemacetan," kata SBY, di Kantor Presiden,
Kamis 26 Mei 2011.
SBY mengatakan, jika problem kemacetan tidak segera diatasi dan makin
mmeburuk akan berdampak bagi warga. "Membikin tidak nyaman warga dan
semua pengguna jalan," kata dia.
Akibat lain dari kemacetan, kata SBY, menyebabkan ongkos angkutan
menjadi naik karena harus menghabiskan bahan bakar banyak tambah
polusi."Yang kena rakyat juga," ujar SBY.
Selanjutnya, SBY menilai, itu juga akan berpengaruh pada efisiensi dalam
bisnis. Presiden menyadari untuk mengatasi kemacetan bukan perkara
mudah.
"Jadi jangan terlalu cepat menyalahkan. Ini tidak mampu, ini tidak becus. Memang ini pelik," kata dia.
Penyebab kemacetan, kata SBY, struktur jalan di kita-kota besar
Indonesia pada umumnya tidak dirancang untuk menerima beban besar
seperti saat ini. "Sementara kendaraan terus bertambah," kata dia.
Volume kendaraan, menurut SBY, terus bertambah tiap tahun. Tetapi, jaringan jalan tidak berubah. "Menambah jaring jalan tidak mudah.
Ruangnya tidak ada," ucap SBY.
Selain itu, problem lain yang dihadapi adalah persoalan biaya mahal."Belum lagi pembebasan lahan yang tidak mudah," ucapnya.
[You must be registered and logged in to see this link.]Tumben bgt pak BeYe maen Twitter