Kitab Zabur
[You must be registered and logged in to see this image.]Orang
Islam pasti pernah mendengar kata Zabur, kitab yang diberikan kepada
Nabi Daud, dan menjadi salah satu kitab yang wajib diimani bersama
Taurat, Injil, dan Al-Quran.
“
Dan
Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (
QS Al-Israa 55)
Kitab
Zabur, bersama Taurat, sebenarnya ada di dalam Kitab Perjanjian Lama,
yang bersama Kitab Perjanjian Baru menjadi kitab suci bagi ummat Nasrani
atau Kristiani, baik Kristen (Protestan) maupun Katholik, yang dikenal
sebagai Alkitab atau Bible. Sementara itu, Kitab Perjanjian Lama
dipercaya sebagai kitab suci bagi umat Yahudi.
Kitab Zabur (Arab)
atau Mazmur (Ibrani), dikenal sebagai sajak-sajak keagamaan dan
karenanya banyak digunakan sebagai buku nyanyian dan doa, baik oleh umat
Yahudi maupun Kristiani. Bagi kalangan Kristiani, sejumlah isi Zabur
telah digubah menjadi nyanyian gereja.
Sajak-sajak dalam Zabur
bermacam ragam: ada nyanyian pujian dan ada nyanyian untuk menyembah
Tuhan; ada doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa
mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Tuhan, permohonan supaya musuh
dihukum.
Doa-doa dalam Zabur ada yang bersifat pribadi, ada pula
yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan
seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan
perasaan seluruh umat Allah.
Banyak orang Islam yang mungkin
belum pernah membaca isi dari kitab itu. Meski Zabur ada di dalam
Alkitab yang mudah ditemui, jarang orang Islam mau membacanya. Saya
sendiri baru membaca kitab itu setelah melihat sebuah buku berjudul
Zabur di sebuah toko buku di Ambasador Mal pada 15 Mei 2007, yang
kemudian saya beli untuk menjadi koleksi perpustakaan pribadi.
Inilah beberapa petikan isi Kitab Zabur:
Syair ke-115Kemuliaan hanya bagi Allah
Bukan kami, ya Allah, bukan kami,
melainkan nama-Mulah yang patut dimuliakan,
karena kasih abadi-Mu dan kesetiaan-Mu.
...
Syair ke-100
Pujilah Allah dalam Bait-Nya *)...
Ketahuilah bahwa Allah adalah Tuhan.
Dialah yang menjadikan kita, dan kita adalah milik-Nya.
Kita adalah umat-Nya, kawanan domba yang digembalakan-Nya.
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan ucapan syukur,
masuk ke pelataran-Nya dengan puji-pujian.
Mengucap syukur kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
...
*) Bait (Arab) = Rumah
Syair ke-84Rindu pada Bait Allah...
Ya Allah, Tuhan semesta alam, dengarkanlah kiranya doaku.
Indahkanlah, ya Tuhan yang disembah bani Yakub!
Pandanglah perisai kami, ya Allah,
perhatikanlah wajah orang yang Kau lantik.
Karena satu hari di pelataran-Mu lebih baik
dari pada seribu hari di tempat lain.
Aku lebih suka menjadi penunggu pintu Bait Tuhanku
daripada tinggal di rumah-rumah kefasikan.
Karena Allah, Tuhanku, adalah matahari dan perisai.
Allah mengaruniakan anugerah dan kemuliaan.
...
Syair ke-8Manusia hina sebagai makhluk muliaYa Allah, ya Rabbana,
betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi!
Keagungan-Mu Kau tempatkan melebihi langit.
Dari mulut bayi dan kanak-kanak yang menyusu pun
Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-lawanmu,
untuk membungkam musuh dan pendendam.
...
Syair ke-128Berkah atas rumah tanggaBerbahagialah setiap orang yang bertakwa kepada Allah,
dan yang hidup menurut jalan-jalan-Nya.
Engkau akan memakan hasil jerih lelah tanganmu,
engkau akan berbahagia, dan keadaanmu akan baik.
Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang
berbuah lebat
di dalam rumahmu,
dan anak-anakmu seperti ranting zaitun
di sekeliling mejamu.
Sesungguhnya demikianlan berkah akan dilimpahkan
atas orang-orang yang bertakwa kepada Allah