Jaringan Teroris Sigit Qurdowi Kuat dan Besar
aringan pimpinan Kelompok Tauhid Wal Jihad Sigit Qurdowi bukanlah
jaringan teroris kelas teri. Jaringan ini disebut sebagai jaringan
teroris cukup kuat.
"Jaringan ini (Sigit) cukup kuat dan cukup
besar. Bahkan, jaringannya sampai kelompok Cirebon," kata Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Arsyad Mbai, Rabu, 18 Mei
2011.
Tapi, dua pekan lalu Densus 88 sukses membongkar jaringan
Sigit yang diduga terkait dengan teror bom Klaten dan Cirebon. Sigit
akhirnya ditembak mati bersama pengawalnya yang bernama Hendro. Ada
dugaan, Sigit yang melatih pelaku bom bunuh diri di masjid Ad Dzikra
Mapolresta Cirebon.
Untuk mengembangkan penyelidikan, Densus
akhir pekan lalu melakukan penggeledahan di rumah Sigit. Dari hasil
penggeledahan, ditemukan diantaranya; delapan kilogram pupuk organik,
dua kilogram arang, dua pucuk senapan angin, dan satu buah samurai.
Sigit
diketahui sebagai ketua tim Hisbah. Menurut pengamat teroris, Nur Huda
Ismail, Tim Hisbah itu adalah salah satu organisasi yang diisi oleh
mantan preman yang bertobat.
"Di Solo ada banyak laskar. Tim Hisbah itu laskar para mantan preman yang bertaubat," kata Nur Huda.
Nur
Huda sendiri mengaku kenal dengan sosok Sigit. Menurut dia, Sigit juga
mantan preman yang telah bertaubat. "Dia itu juga ikut
pengajian-pengajian yang diadakan kelompok lain, seperti pengajian
kelompok Urwah dulu," kata dia.
Menurut dia, Sigit memiliki
semangat jihad yang tinggi. "Dia punya semangat besar untuk berantas
kemaksiatan. Dia preman, sweeping orang judi dan minum," jelas dia.
Laskar
Hisbah sendiri didirikan sejak akhir tahun 1990-an atau awal 2000-an.
"Pertengahan 2000-an namanya sudah terkenal," kata dia. (umi)• VIVAnews