Jesen Khairul Fuadi, anak berusia enam tahun mempunyai kebiasaan unik
yakni meminum bensin. Kebiasaan ini sudah dijalaninya sejak ia berusia
satu tahun. Setiap hari, Jesen, bocah yang belum sekolah itu bisa
mengabiskan dua hingga tiga liter bensin. “Rasanya seger dan enak,” kata
Jesen di kediamannya di Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten
Pringsewu, Saat Di Temui Pakar Lampung Rabu (28/04)
Kemana pun bocah kurus dan berambut bak serabut jagung itu selalu
menenteng jerigen berisi bensin. Mulut dan hidungnya selalu menempel ke
lubang jerigen untuk sekedar menghirup aroma atau menyeruput bensin
layaknya minum air. Dia mengaku pusing jika tidak menghirup aroma
bensin.
Kebiasaan meminum bensing itu, kata Indah Mylana, 33 tahun, orang tua
Jesen, bermula saat masih berusia satu tahun. Saat itu, Jesen yang
sering tinggal di kios bensin miliknya. Saat itu secara diam-diam ia
menghirup dan meminum bensin. “Tahu-tahu sudah satu jerigen bensin
diminum. Sejak saat itu tidak bisa dipisahkan dari jerigen bensin,”
katanya.
Indah mengaku sudah kerap melarang anaknya meminum bensin. Berbagai cara
telah diupayakan agar kebiasaan buruk anaknya itu berhenti seperti
diterapi dengan pengobatan alternatif, menyembunyikan semua jerigen
berisi bensin dan mengganti bensin dengan air. “Saya pernah berhenti
sama sekali berjualan bensin. Anak itu malah mencari di kios lain,”
ujarnya.
Akibat meminum bensin itu pertumbuhan tubuh Jesen terlihat kalah
dibanding anak seusianya. Tubuhnya tampak mungil, rambutnya kusam dan
tatap matanya sayu. “Dia juga sering batuk, pilek dan mencret,” katanya.
Saat Di temui Pakar Lampung Dokter Pusat Kesehatan Masyarakat Pardasuka,
Arabiyanto, mengatakan meski kesehatan Jesen sedikit terganggu tapi
belum sampai pada tahap membahayakan jiwanya. Dia berharap orang tuanya
aktif memeriksakan kesehatan Jesen ke dokter. “Sudah pasti ada pengaruh
terhadap kesehatan anak itu. Harus sering dipantau agar kadar zat
berbahaya dalam bensin bisa diketahui,” katanya.