Mungkin Agan ngga ngerti apa arti judul tulisan ini, "Loh, bukannya yang biasanya berhutang adalah oang miskin?"
Iya, benar,... orang miskin pada umumnya memiliki banyak hutang. Jelassss, karena untuk memenuhi biaya hidupnya sendiri aja susah, jadi dia harus ngutang sana sini.
Tapi, bukan berarti yang berhutang hanyalah orang miskin. Orang yang super kaya pun memiliki banyak hutang. Dan, jangan heran kalau hutangnya orang kaya biasanya buanyaaaaaakkkk bangettttttt.
Kalau orang miskin yang memiliki pendapatan (misal) Rp.200 ribu/bulan, memiliki hutang Rp.2juta, berarti ratio pendapatan berbanding hutangnya adalah 1:10.
Nah, tau ngga kalau orang kaya berhutang, rationya bisa 1:30, malah bisa lebih! Jadi, jangan kira mereka yang punya property ratusan hektar, hotel bintang lima, mall, dsb itu ngga punya hutang. Mereka pada umumnya mungkin hanya punya uang 20-30%, sisanya hutang.
Dan, mereka itu orang-orang kaya di Indonesia, yang kalau ketika dinilai assetnya, triliunan. Masih ingat bahwa rumus Kekayaan = Modal + Hutang? Jadi kalau kalau triliunan kekayaannya, berarti itu udah termasuk uang yang dimiliki ditambah hutangnya!
Apa yang ingin saya sampaikan di sini? Prinsip Robert Kiyosaki yang pada prinsipnya bilang: Kalau mau kaya, berhutanglah. Koq bisa? OK, gini ilustrasinya...
Kalau Agan punya Rp.100juta, dan mau buka restoran. Anggaplah restoran dengan modal kelipatan Rp.100juta akan menghasilkan untung bersih Rp.20juta/bulan. Berarti dalam 1 tahun, Agan akan mendapatkan keuntungan bersih Rp.240juta.
Nah sekarang, bandingkan kalau...
Agan punya Rp.100juta, dan berhutang ke Bank Rp.400juta. Berarti restoran Agan akan bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp.100juta/bulan. Berarti dalam 1 tahun, Agan mendapatkan keuntungan Rp. 1.2M. Setelah bayar hutang ke Bank pun, Agan masih memiliki Rp.800juta dikurangi bunga Rp. 60juta (15% per annum) = Rp. 740juta
Jadi di akhir tahun pertama, Agan akan memiliki Rp.740juta kalau diawal berhutang Rp.400juta, dan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Rp.240juta uang yang Agan miliki apabila Agan memilih tidak berhutang sama sekali.
Tulisan saya ini hanya ilustrasi mudahnya. Karena memang tidak ada rumusan yang pasti dalam berbisnis, banyak faktor X-nya. Bukan berarti kalau modal dikalikan 5, profit juga pasti akan menjadi 5 kali lipat. Tujuan tulisan ini, hanya untuk membuka pemikiran Agan sekalian... karena inilah memang kenyataan yang ada.
Para orang kaya itu, memang memainkan game ini di kehidupan nyatanya sehari-hari. Dan, mau tau apa 1 rahasia lagi? Semakin besar hutangnya, semakin 'lunak' si Bank dalam menagih hutangnya. Jadi jangan heran kalau ada orang kaya yang 'bangkrut', dia akan tetap diberikan kelunakan dalam memenuhi kewajibannya. Jelas, Bank kan juga mau uangnya balik, jadi mereka akan berbaik hati melunakkan jadwal pengembalian hutang, juga bunganya.
Mau kaya? Berhutanglah... (dengan cermat)!