Stasiun televisi Trans TV akan segera mengeluarkan salah satu peserta
acara reality show Big Brother. Peserta bernama Luthfi itu dikeluarkan
karena diduga telah melakukan kebohongan tentang data pribadinya.
Selain itu, pihak Trans TV juga sedang meneliti kebenaran tentang tindak
kriminal yang dilakukan Luthfi seperti yang dilaporkan sejumlah orang
yang menghubungi Trans TV.
Menurut Kepala Humas Trans TV Ahmad Hadiansyah Lubis, sejumlah pemirsa
melaporkan bahwa Luthfi, yang memiliki nama asli Boris Erwan Putra,
telah melakukan sejumlah penipuan.
Beberapa orang yang menghubungi Trans TV mengatakan bahwa mereka
kehilangan sejumlah uang dan sepeda motor akibat penipuan yang dilakukan
Luthfi itu.
"Beberapa orang menghubungi kami dan mengatakan bahwa mereka pernah
ditipu sama Luthfi. Bahkan kami sudah mendapatkan copy laporan korban
dan sedang melakukan crosscheck ke polisi," ujar Hadi -panggilan akrab
Ahmad Hadiansyah- ketika dihubungi Kamis (2/6) malam.
Menurut Hadi, kabar itu sangat mengejutkan. Pihaknya tidak menyangka
Luthfi berbohong tentang data pribadinya. Apalagi sikap dan perilaku
Luthfi selama ini tidak menunjukkan hal-hal yang mencurigakan.
Pihak Trans TV juga sedang berupaya mencari kebenaran informasi tersebut
dari orangtua kandung Luthfi yang sengaja didatangkan dari Medan,
Sumatera Utara.
Trans TV akan menyerahkan Luthfi ke pihak Kepolisian jika memang laporan
dari sejumlah pemirsa itu benar bahwa Luthfi sudah melakukan
serangkaian penipuan. Trans TV juga akan melakukan pemeriksaan mengenai
identitas Luthfi yang mengaku sebagai dokter.
Kebohongan Luthfi juga disiarkan dalam program acara Big Brother Kamis
malam. Luthfi dipanggil ke ruangan khusus untuk berbicara dengan tim Big
Brother. Dia dipertemukan melalui layar televisi dengan ayah kandungnya
yang bernama Manungkar Simbolon.
Namun, Luthfi membantah bahwa dia anak kandung Manungkar Simbolon. Dia
justru mengakui nama Willianson Siahaan SH sebagai orangtua yang sudah
membesarkannya selama ini.
Menurut Hadi, hingga sejauh ini pihaknya belum bisa menemukan orang yang disebut-sebut Luthfi sebagai ayahnya itu.
Awalnya Luthfi mengaku ayahnya bekerja di BPKP Medan. Setelah dilakukan
pengecekan, BPKP Medan mengirimkan surat balasan bahwa tidak ada nama
pegawainya yang bernama Willianson Siahaan SH.
Dalam acara Big Brother Kamis malam, Trans TV mengumpulkan semua peserta
di satu ruangan dan memperlihatkan kebohongan Luthfi. Mulai dari nama
aslinya, orangtua kandungnya, hingga pekerjaannya. Luthfi ternyata bukan
dokter dan dia tidak lahir dari keluarga yang mapan. Ayahnya hanya
seorang buruh koperasi Pelabuhan Belawan, Medan. Sedangkan ibunya adalah
seorang ibu rumah tangga yang membuka toko kelontong di Kota Medan.
Luthfi sendiri masih terus tidak mengakui orangtuanya. Luthfi
meninggalkan rumah sejak masih duduk di bangku SMP dan kedua orangtua
kandungnya tidak mengetahui keberadaan dia.
- Quote :
- Nama orangtua yang diakui Luthfi
Ayah : Willianson Siahaan, SH
Ibu : Mery Christina Manullang SpPD
Alamat : Jl. Sei Asahan No 7a-b, Setia Budi, Medan
Nama orangtua kandung Luthfi
Ayah : Manungkar Simbolon
Ibu : Merry Napitupulu
Alamat : Jl. Sei Mati, Lorong 11, Medan Labuan
- koran:
update...Trans Bantah Naikkan Rating
Stasiun televisi Trans TV membantah kabar yang menyebut bahwa mencuatnya
kasus Luthfi, salah seorang peserta acara reality show Big Brother
Indonesia (BBI), sekadar untuk menaikkan rating.
Seperti diberitakan, Luthfi diduga telah melakukan penipuan data pribadi
sebagai peserta BB. Selain itu, ia juga diduga melakukan sejumlah
penipuan terhadap beberapa orang, berupa uang dan sepeda motor.
Ahmad Hadiansyah Lubis, Kepala Departemen Marketing Public Relations
Trans TV ketika dihubungi Warta Kota, Jumat (3/6), mengatakan bahwa
hingga semalam, rating yang diperoleh BB sebesar 2,8 dengan share 11,7.
"Angka ini rata-rata yang diterima acara Big Brother selama ini. Tidak
ada niat dari kami untuk menaikkan rating dengan cara seperti ini.
Tetapi memang ini fakta yang terjadi pada salah satu peserta Big
Brother," tutur Hadi.
Pihak Trans TV menindaklanjuti kasus dugaan penipuan oleh Luthfi alias
Boris Erwan Putra dengan mengirim tim ke Medan. Tim ini akan menelusuri
data-data yang diberikan oleh Luthfi. "Untuk tindak kriminalnya, kami
belum sampai kesana. Kami masih memegang asas praduga tak bersalah,"
tutur Hadi.
Sumber :
Warta Kota, edisi Sabtu 4 Juni 2011